Selama di Bengkulu, Bung Karno tinggal di sebuah rumah milik pengusaha Tionghoa. Rumah tersebut berada di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu. Bung Karno menempati rumah tersebut selama kurang lebih 4 tahun hingga 1942. Di sana, Bung Karno sempat tinggal bersama istrinya kala itu, Inggit Garnasih, serta anak angkatnya, Ratna Djuami dan Hanafi.
Peringatan Bulan Bung Karno rencananya akan menghadirkan kurang lebih 100 ribu orang. Melansir laman dprd-diy.go.id, bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno karena pada bulan ini terdapat momen penting terkait proklamator dan presiden pertama Indonesia, Sukarno. Kelahiran Pancasila pada 1 Juni, kelahiran Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan wafat pada
Dalam puisi yang berjudul "Aku Melihat Indonesia" berikut ini, Bung Karno seperti biasanya, membanngkitkan dan mengobarkan semangat untuk mencintai tanah air Indonesia.Kepada Bung Karno; Kumpulan Puisi 1960-2014. Keterangan. Spesifikasi. Ulasan (0) Bagiku sajak ini adalah lambang hubunganku dengan pembaca. Karena itu, sajak atau puisi harus gampang dicerna dan dimengerti. Jadi, aku tidak memakai kata-kata yang sulit, melainkan kata-kata yang biasa yang selalu dipakai berkomunikasi. "Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ujar Butet membacakan puisinya yang menggambarkan persaingan antara bacapres dari kalangan pro pemerintahan dan bacapres dari oposisi dan pesaingnya. .